Orang sangat mudah terpengaruh dengan konsep baru dalam interior dan lantas mengaplikasikan ke dalam huniannya. Semua dicontoh meskipun sebenarnya gaya tersebut tidak pas untuk diterapkan.
Keiza Amorani, dalam bukunya "Ide-ide Segar Menata Rumah" terbitan Gramedia Pustaka memberi tiga saran terbaik dalam memilih gaya dekorasi interior.
1. Anda harus memahami, konsep interior tersebut cocok atau tidak.
Jika Anda telah mengerti cara menata rumah dan disesuaikan dengan tipe keribadian, langkah berikutnya adalah memilih gaya dekorasi yang sesuai.
Caranya tidak sulit. Anda cukup menjadikan tipe kepribadian tersebut sebagai patokan utama untuk memilih gaya yang Anda sukai. Apakah sanguin yang ceria, koleris yang terorganisasi, plegmatis yang santai, atau melankolis nan romantis?
2. Menyesuaikan konsep tersebut dengan jumlah anggaran.
Anda harus menyiapkan anggaran yang Anda perlukan untuk menata rumah Anda agar tidak memboroskan anggaran hanya untuk belanja furnitur, sementara aksesoris dan lainnya belum sempat dibeli.
Maka sebaiknya Anda melakukan penjadwalan untuk pembelian barang, mencari info atau pameran agar benar-benar yakin. Hal terpenting adalah, Anda sudah memilih satu gaya dan tetaplah konsisten pada konsep tersebut.
3. Kenyamanan memakai konsep tersebut.
Misalnya, dekorasi bergaya klasik memang membuat rumah tampil mewah dan glamor. Tapi, apakah gaya dekorasi tersebut sesuai bagi Anda?
Anda harus cermati tipe rumah Anda, memungkinkan menerapkan konsep tersebut atau tidak. Perhatikan juga apakah dirumah Anda ada balita yang masih senang bergerak ke sana-kemari. Jangan sampai furnitur dan perlengkapan rumah tangga itu membatasi gerakan mereka karena usia balita memang sedang aktif-aktifnya tumbuh.
Satu hal yang penting, kenyamanan di sini juga mempertimbangkan kenyamanan seluruh anggota keluarga lain yang beraktivitas di dalamnya. Anda tak ingin disebut egois, bukan?
Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar